Hati Rahwana Raja telah tertutup,menolak semua nasehat yang diberikan patih Prahasta,Kumbakarna dan Wibisana untuk mengembalikan Dewi Shinta ke Rama Regawa untuk menghindari perang antara Alengka Diraja dan pihak Rama Regawa yang di dukung pasukan kera dari Goa Kiskenda pimpinan Narpati Sugriwa.karena pihak Rama Regawa telah membuktikan Bahwa Rama regawa tidak main main dan telah memberi peringatan sebelumnya.terbukti dengan kedatangan Anoman yang seorang diri mampu memporak porandakan dan membakar Alengka diraja.
Alih alih menerima nasihat, kemarahan Rahwana Raja yang di dapatkan Patih Prahasta,Kumbakarno bahkan Wibisono yang di usir keluar dari negara alengka Diraja.karena dianggap telah berani dan menentang kekuasaan Rahwana Raja sebagai penguasa tunggal di alengka Diraja.
sementara itu yang jauh di seberang lautan,tepatnya di lereng gunung Maliawan.Rama Regawa dan Narpati Sugriwa serta seluruh bala tentara kera mempersiapkan diri untuk menyerang ke Alengka Diraja dengan cara membuat 'Tambak' atau bendungan untuk menyeberang ke Alengka Diraja.
Kemanakah perginya Raden Wibisono setelah di usir dari Alengka Diraja..?
Berhasilkah Rama Regawa dan balatentara kera membuat tambak untuk menyeberang ke Alengka Diraja..?
cerita seutuhnya akan di bawakan oleh ki Nartosabdo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar