Kumbakarna kinen mangsah jurit,
Mring kang rak sira tan lenggana,
Nglungguhi kasatriyane,
Ing tekad datan purun,Amung cipta labih nagari,
Lan nolih yayahrena,
Myang luluhuripun,
Wus mukti aneng Ngalengka,
Mangke arsa rinusak ing bala kapi,
Punagi mati ngrana.
Perang besar antara Alengka Diraja dan bala tentara Rama Regawa yang terbayang di angan angan Kumbakarna jika Rahwana Raja tidak mau mengembalikan Dewi Shinta ke tangan Rama Regawa benar benar terjadi.
tidak sedikit jumlah korban perang berjatuhan,termasuk Patih Prahasta,Dewi Sarpakenaka dan juga anak anak Rahwana Raja sendiri.
walaupun Kumbakarna telah berucap di depan Dasamuka,tidak akan ikut cawe cawe jika terjadi apa apa di alengka diraja,akan tetapi panggilan hati nurani dan jiwa kesatria tetap membawanya ke tengah kancah peperangan.
bagi Kumbakarna yang berjiwa kesatria walaupun berwujud raksasa.gugur di medan peperangan adalah suatu hal yang di dambakan semua prajurit sejati.Bukan untuk membela kakandanya Prabu Dasamuka,tetapi membela tanah tumpah darahnya,membela tanah air tercinta.yaitu Alengka Diraja.
mampukah Kumbakarna mengalahkan balatentara kera pimpinan Rama Regawa..?
Ki Nartosabdho akan menceritakan kisah tentang keperwiraan Kumbakarna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar