gambar ilustrasi karya Herjaka HS |
Tapi Joko Pitono, ksatria Kurawa anak Adipati Drestoroto, tidak legowo memberikan kekuasaan ke para satria Pandawa. Ia pun berkoalisi dengan Patih Sengkuni menyusun siasat jahat untuk menggagalkan dan merebut tahta dari Pandawa. Satu-satunya cara, Bima dan saudara–saudaranya harus dibunuh. Maka Patih Sengkuni menyuruh kontraktor ahli bahan peledak yang bernama Purucona untuk mendesain tempat perhelatan akbar tersebut dengan bahan–bahan yang gampang meledak dan mudah terbakar.
Maka ketika malam penobatan tiba, di tengah eforia dan pesta pora, kebakaran hebat melanda. Esok paginya bala Kurawa menemukan lima sosok mayat pria dan satu wanita. Mereka menyimpulkan mayat–mayat itu adalah lima bersaudara Pandawa, termasuk Raden Puntadewa yang disiapkan menjadi raja, dan Ibunda meraka Dewi Kunti. Dengan kematian Pandawa, Kurawa mengklaim sebagai penerus sah kepemimpinan Astina. Mereka lalu melantik Duryudana sebagai raja menggantikan Puntadewa.
Padahal Pandawa dan Kunti selamat dari amuk api, berkat campur tangan Batara Antaboga. Dewa penguasa dasar bumi ini menggagalkan konspirasi jahat Kurawa dengan menciptakan terowongan menuju perut bumi. Lima mayat yang hangus dilalap api tidak lain adalah para sudra, pengemis dan gelandangan, yang menumpang berteduh di padepokan Pandawa di Bale Segolo- golo pada malam menjelang kejadian. Kebaikan hati Kunti menolong mereka telah berbuah keselamatan bagi Pandawa dan masa depan politik mereka.
Pandawa kemudian mendapat konsesi berupa hutan Wanamarta. Di bekas hutan inilah Puntadewa dan saudara-saudaranya membangun kerajaan Pandawa. Intrik Bale Segolo-golo menjadi awal rivalitas politik berkepanjangan antara Kurawa dan Pandawa.
(disunting dari sumber Kompas:selasa, 28 Juli 2009)
silahkan menikmati cerita lengkap Bale Golo golo oleh Ki Nartosabdho.mungkin sedikit berbeda dengan cerita di atas,tapi saya yakin masih tetap'nyamleng' untuk di nikmati.
Download mp3 bale Golo golo
File mp3 di ambil dari Rumahnya Mas Edy Listanto